Jaringan Komputer

Penerapan Jaringan Komputer

1. Topologi

Dalam kaitannya dengan konfigurasi, tipe LAN dibagi menjadi dua bagian:
1.      Kaitan administrasi antar node, jaringan server-base dan jaringan peer-to-peer.
2.      Kaitan fisik dan logik antar node, ditentukan oleh bagaimana logika/fisik data melewati jaringan yang dibedakan oleh arsitektur jaringan berupa Ethernet, Token-Ring atau FDDI dll, dan tipe logik jaringan bus, ring atau star.
Dalam jaringan server-base sebuah server mengatur akses resource (file dan print) untuk workstation. Server menjalankan Network Operating System (NOS) untk menyediakan layanan dan mengotentifikasi workstation/user dan klien menjalankan software NOS-client. Server bisa berbentuk dedicated yang berfungsi hanya sebagai server, contohnya server Novell NetWare, ada juga yang mempunyai dua fungsi sekaligus bisa dipakai sebagai layaknya sebuah workstation. NOS yang non-dedicated lebih banyak disukai pengguna, contoh yang non-dedicated adalah Windows NT Server dan hampir semua mesin Unix dan Linux.

2. Arsitektur Jaringan

Arsitektur Jaringan terdiri dari perkabelan, topologi, media metoda akses dan format paket. Arsitektur yang umum digunakan dalam jaringan adalah berbasis kabel elektrik, melalui perkembangan teknologi optik kini banyak digunakan juga serat kabel optik sebagai media alternatif beserta kelebihan dan kekurangannya.
Arsitektur Jaringan berada pada masa kondisi transisi. ARCnet, Ethernet dan Token-Ring merupakan salah satu contoh arsitektur lama yang akan segera digantikan dengan arsitektur lain dengan kecepatan yang lebih tinggi.

3. Perangkat Keras

Perangkat keras jaringan yang berbasis PC adalah komputer itu sendiri, kartu jaringan, kabel, konektor, konsentrator kabel, pelindung dan perlengkapan tambahan (tools).
Komputer yang dipakai dalam jaringan umumnya mempunyai spesifikasi kelas AT dengan prosesor 80386 ke atas, kelas prosesor ini mampu memproses data dengan sistem arsitektur 32 bit. Untuk stations atau dumb-terminal bisa lebih rendah spesifikasinya.
Klasifikasi jaringan komputer 

Klasifikasi jaringan komputer berdasarkan wilayah geografis, jaringan komputer terbagi atas Jaringan wilayah lokal atau Local Area Network (LAN), Jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan Area Network (MAN), dan Jaringan wilayah luas atau Wide Area Network (WAN).Jaringan wilayah lokal merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau tempat berukuran sampai beberapa 1 - 10 kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan stasiun kerja (workstation) dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya pencetak / printer) serta saling bertukar informasi. Sedangkan Jaringan wilayah metropolitan merupakan perluasan jaringan LAN sehingga mencakup satu kota yang cukup luas, terdiri atas puluhan gedung berjarak 10 - 50 kilometer. Jaringan wilayah luas Merupakan jaringan antarkota, antar propinsi, antar negara, bahkan antar benua. Jaraknya bisa mencakup seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua bank di Indonesia, atau pengertian jaringan komputer yang menghubungkan semua kantor Perwakilan Indonesia di seluruh dunia. Media transmisi utama WAN adalah komunikasi lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat optik antar negara.
\

Ancaman Keamanan Jaringan dan Solusi


Akses Ke Jaringan

Langkah pertama yang harus diambil adalah kunci jalur akses ke jaringan. Hal ini dikarenakan Ada banyak cara untuk mengakses jaringan Anda. Apa yang dimaksud dengan mengunci jalur akses? Maksudnya mengunci titik akses meliputi :
  • Konfigurasikan firewall dengan benar. Hal ini bertujuan untuk membatasi informasi yang masuk ke jaringan Anda.
  • Selanjutnya, mencegah orang menggunakan perangkat eksternal yang tidak sah di jaringan milik Anda. Hal ini dapat menghindarkan Anda dari ancaman virus maupun pelanggaran data.
  • Terakhir, membatasi orang-orang mengakses jaringan Anda dari jarak jauh melalui VPN maupun perangkat lunak akses jarak jauh lainnya.

2. Penilaian Keamanan Jaringan

Langkah kedua adalah melakukan penilaian keamanan jaringan. Namun sebelum itu, identifikasi terlebih dulu yang membentuk jaringan Anda seperti server, router, komputer, firewall, switches, dan lain-lainnya. Penilaian ini harus mencakup non-teknis seperti kesenjangan informasi yang ada di jaringan maupun wawasan teknis seperti pemindaian informasi yang ada di jaringan.

3. Dokumentasikan Kebijakan Keamanan Jaringan

Selanjutnya, Anda perlu membuat kebijakan yang mendokumentasikan persyaratan keamanan jaringan teknis maupun non-teknis. Hal ini termasuk kontrol kualitas yang terkait dengan perangkat keras jaringan, persyaratan yang berkaitan dengan pengguna yang berwenang dan akses jarak jauh.

4. Atur dan Konfigurasikan Perangkat Jaringan

Langkah berikutnya adalah atur dan konfigurasikan perangkat jaringan dengan benar. Kenapa? Hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan. Jika tidak dilakukan dengan baik, resiko keamanan akan muncul seperti port pada firewall membuka jaringan ke dunia luar yang dibiarkan terbuka. Tidak hanya itu saja, perangkat jaringan seperti router dan switches juga dapat menjadi resiko keamanan jika tidak dikonfigurasikan dengan benar.

5. Tetap Monitoring Jaringan Anda

Langkah terakhir berikut merupakan solusi yang tepat untuk masalah keamanan jaringan. Dengan langkah terakhir ini, Anda dapat memonitoring jaringan selama 24 jam sehingga Anda tidak perlu khawatir lagi akan masalah keamanan seperti ancaman peretas dan sejenisnya. Staf maupun vendor IT akan mencari aktivitas mencurigakan, cyber attack, dan kerentanan keamanan di jaringan Anda ketika memonitor keamanan jaringan,

Media transimisi
Pengertian Media Transmisi – Untuk mengirimkan data atau informasi dari satu tempat ke tempat lainnya, kita memperlukan suatu media atau jalur untuk membawanya hingga pada tujuan yang diinginkan. Media yang membawa data tersebut biasanya disebut dengan Media Transmisi atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Transmision Medium. Jadi pada dasarnya, yang dimaksud dengan Media Transimisi adalah media atau jalur yang digunakan untuk membawa informasi dari pengirim (sender) ke penerima (receiver).

Media Transmisi guided, dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu:
  1. 1.       KABEL KOAKSIAL
Þ     adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor.
Pada umumnya kabel coaxial diterapkan pada topologi bus, dengan panjang 180 meter dan menggunakan konektor BNC (untuk kabel coaxial tipe thin ethernet).Keunggulan kabel coaxial adalah memiliki bandwith yang lebar, sehingga bisa digunakan untuk komunikasi broadband (multiple channel). Sementara kelemahan menggunakan kabel coaxial adalah jika kabel bermasalah maka komunikasi data akan terhenti).
Contoh dari kabel Koakcial
Macam-macam jenis kabel coaxial:
a. Thick coaxial
dikenal dengan nama 10Base5, biasanya digunakan untuk kabel backbone pada instalasi jaringan ethernet antar gedung. Kabel ini sulit ditangani secara fisik karena tidak flexibel, dan berat, namun dapat menjangkau jarak 500 m bahkan 2500 dengan repeater.
b. Thin coaxial
lebih dikenal dengan nama 10Base2 ,atau cheapernet, atau RG-58 ,atau thinnet. Biasanya thin coaxial digunakan untuk jaringan antar workstation. Dapat digunakan untuk implementasi topologi bus dan ring karena mudah ditangani secara fisik.
Pada komunikasi data, jaringan LAN untuk aplikasi Voice Mail merupakan jaringan 10base2. Kabel thin-ethernet dibuat dengan kabel coax RG-58. Panjang minimal satu segment adalah 18 inchi. Pada kedua ujung kabel ini dipasangi konektor BNC. Dibutuhkan juga konektor T BNC. Kedua ujung segment kabel harus dipasangi BNC Terminator.
Satu Segmen terdiri dari:
ž  Kabel koaksial RG-58
ž  Sepasang konektor BNC
ž  Untuk menghubungkan sebuah node(Ethernet Card dengan BNC) digunakan BNC T
ž  Satu segmen harus diakhiri dengan terminator BNC
ž  Panjang minimum antara konektor BNC T adalah 18 inchi.
Kelebihan dan kekurangan kabel coaxial
ž  Kelebihan :
– hampir tidak terpengaruh noise
– harga relatif murah
ž  Kelemahan:
– penggunaannya mudah dibajak
– thick coaxial sulit untuk  dipasang  pada   beberapa jenis ruang
  1. 2.       TWISTED PAIR
Þ     Merupakan jenis kabel yang paling sederhana dibandingkan dengan lainnya dan saat ini paling banyak digunakan sebagai media kabel dalam membangun sebuah jaringan komputer. Twisted pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded twisted-pair (UTP), dan crosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan.
Þ     Kabel Twisted Pair Ethernet terdiri atas dua jenis, yaitu:
1.Shielded Twisted Pair (STP) adalah kabel yang memiliki selubung pembungkus
2. Unshielded Twisted Pair (UTP). jenis UTP tidak memiliki selubung pembungkus, Untuk   koneksinya, kabel jenis ini menggunakan RJ-11 (Registerede Jack 11) atau RJ-45 (Registered Jack 45). Panjang kabel maksimum yang diizinkan adalah 100 meter.
Standar Pemasangan Konektor UTP
=> Standar ini diatur oleh Electronic Industries Association (EIA). EIA membuat standar transmisi elektrik, termasuk yang digunakan pada pemasangan konektor RJ-45 dengan kabel UTP. Terdapat dua standar dalam pemasangan kabel UTP, yaitu EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B.
Contoh Kabel UTP
Kabel UTP Tipe Cross dan Straight
=> Kabel UTP bertipe cross apabila ujung yang satu diterapkan standar A dan pada ujung yang diterapkan standar B. Jika kedua ujung kabel diterapkan standar yang sama, maka ia akan bertipe straigh.
=> Kabel bertipe straight digunakan untuk menghubungkan perangkat yang berbeda jenis. Misalnya antara PC dengan Switch atau PC dengan Hub. Sedangkan kabel straight biasanya digunakan untuk menghubungkan perangkat yang sejenis. Misalnya PC dengan PC atau Switch dengan Switch.
  1. 3.       FIBER OPTIK
=> Fiber Optik adalah kabel yang mengantarkan cahaya melalui serat kaca. Kabel ini dapat terbuat dengan bahan plastik.
=> Berdasarkan mode transmisi yang digunakan serat optik terdiri atas Multimode Step Index, Multimode Graded Index, dan Singlemode Step Index.
Keuntungan serat optik=> adalah lebih murah, bentuknya lebih ramping, kapasitas transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah terbakar.
Kelemahan serat optik
=> antara lain biaya yang mahal untuk peralatannya, memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit, memerlukan peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya, serta untuk perbaikan yang kompleks membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini.
Spesifikasi Jaringan Wifi menurut standart IEEE

IEEE adalah singkatan dari Institute of Electrical and Electronic Engineers. IEEE merupakan badan internasional yang bertanggung jawab mengurus standarisasi dalam bidang teknologi informasi, khususnya pada bidang radio, ethernet, dan wirelessBerikut penjelasan lengkap enam jenis standarisasi yang diterapkan pada wireless yang diteliti, dikaji, dan dibuat sebagai standar oleh IEEE:

IEEE 802.11

IEEE 802.11 adalah yang pertama kali dirilis pada tahun 1997 dan diklarifikasi pada tahun 1999. Protokol ini bekerja pada frekuensi 2.4 GHz dengan kemampuan transfer bandwidth 2 Mbps. 

IEEE 802.11a

IEEE 802.11a diluncurkan pada tahun 1999, menggunakan protocol data link layer dan format yang sama dengan standar aslinya (802.11). Standar jaringan ini bekerja pada frekuensi 5 GHz, dan IEEE 802.11a mampu mentransfer bandwidth hingga 54 Mbps. IEEE 802.11a. Namun, frekuensi pembawa yang tinggi membawa kerugian lebih mudah diserap oleh dinding dan benda padat lain di jalurnya karena Panjang gelombangnya yang lebih kecil.

IEEE 802.11b

IEEE 802.11b diluncurkan pada tahun 2000, bekerja pada frekuensi 2.4 GHz dan memiliki kecepatan transfer 11 Mbps dan menggunakan metode akses media yang sama seperti yang didefinisikan dalam standar asli, karena 802.11b adalah perluasan langsung dari teknik modulasi. Perangkat yang menggunakan 802.11b mengalami gangguan dari produk lain yang beroperasi di frekuensi 2,4 GHz. Perangkat yang beroperasi dalam rentang 2,4 GHz adalah oven microwave, perangkat Bluetooth, telepon nirkabel, dan beberapa peralatan radio amatir.

IEEE 802.11g

Pada Juni 2003, standar modulasi ketiga disahkan, 802.11g berkerja pada frekuensi 2,4 GHz (seperti 802.11b), tetapi menggunakan skema transmisi berbasis OFDM yang sama dengan 802.11a. beroperasi pada kecepatan maksimum 54 Mbps jaringan ini merupakan penggabungan IEEE 802.11a dan IEEE 802.11b. seperti 802.11b, perangkat 802.11g juga mengalami gangguan dari perangkat lain yang beroperasi di frekuensi 2,4 GHz.

IEEE 802.11n

Di tahun 2009, IEEE 802.11n resmi diluncurkan dan digunakan sebagai standar jaringan wireless pada devices hingga saat ini. Perangkat ini merupakan pembaruan dari standar yang sebelumnya dengan frekuensi dual-band: 2.4 GHz dan 5 GHz. IEEE 802.11n mampu mentransfer data hingga pada kecepatan dari 54 Mbps hingga 600 Mbps. Standar jaringan wireless ini juga menerapkan teknologi Multiple In Multiple Out (MIMO). 

IEEE 802.11ac

IEEE 802.11ac diterbitkan pada tahun 2013, versi ini dibuat berdasarkan IEEE 802.11n. Standar jaringan ini memiliki kecepatan transfer hingga 1 Gbps dan bekerja di frekuensi 5 GHz. Ada juga perluasan channel width hingga 80 MHz dan 160 MHz dengan menambah MIMO Spatial Stream (up to 8) dan high density modulation (up to 256-QAM). 
Jenis-jenis antena Jaringan berikut kelebihan dan kelebihannya.
A. ANTENA YAGI
Antena Yagi mempunyai bentuk menyerupai ikan teri. Sama seperti antenna grid, antena ini juga mempunyai cakupan yang searah. Perbedaan utama dari antena Yagi dengan Grid adalah antena ini cukup jarang digunakan dalam jaringan. Biasanya antenna ini akan diarahkan ke pemancar. Antena ini terdiri dari 3 bagian, meliputi driven, reflector, dan director. Driven merupakan titik catu dari kabel antena. Panjang fisik driven biasanya adalah setengah panjang gelombang frekuensi radio yang diterima atau dipancarkan. Reflektor merupakan bagian belakang antena yang digunakan untuk memantulkan sinyal. Panjang fisik reflector biasanya lebih panjang dari driven. Sedangkan director merupakan bagian pengarah antenna. Bagian ini ukurannya lebih pendek dari driven

- Kelebihan
1. Penguatan Dapat diatur sesuai kebutuha
2. Penggunaan prinsip antena direksional
3. Bias digunakan pada frekuensi tinggi

- Kekurangan
1. Bahan untuk merangkai cukup banyak
2. Pembuatan dan penghitungan relative sulit


B. ANTENA GRID
Antena WiFi jenis ini mempunyai bentuk seperti jaring. Cakupan antena grid hanya searah sehingga antena jenis ini biasanya dilengkapi dengan pasangan antena yang dipasang di tempat lain atau antena pemancar sinyal. Antena tersebut diarahkan ke antena pemancar sehingga sinyal yang diterima akan lebih kuat. Fungsi antena grid adalah menerima dan mengirim sinyal data melalui system gelombang radio 2,4 MHz.

- Kelebihan
1. Jangkauan jauh
2. Beam sanat besat sehingga saat pointing lebih mudah

- Kekurangan
1. Beam sangat kecil sehingga saat pointing harus benar benar pas
2. Mudah terkena interfensi dan jangkauan pendek


C. ANTENA OMNI
Antena WiFi yang satu ini memiliki bentuk menyerupai tongkat namun lebih kecil. Antena ini mempunyai cakupan yang lebih luas daripada antena Grid. Cakupan antena ini menyebar ke semua arah dan membentuk seperti semacam lingkaran. Jenis antena ini biasanya digunakan pada jaringan WAN dengan tipe konfigurasi Point to Multi Point atau P2MP. Antena Omni berfungsi untuk melayani cakupan area yang luas tetapi dengan jangkauan yang pendek. Dengan jangkauan area yang luas, kemungkinan di area ini juga akan terkumpul sinyal lain yang tidak diinginkan.

- Kelebihan
1. Mempunyai frekuensi jaringan 360 derajat
2. Membuatnya mudah
3. Tidak perlu banyak biaya

- Kekurangan
1. Proses konneksi ke internetnya lama, karna terlalu banyak membagi-bagi sinyal di 360 tersebut


D. ANTENA WAJANBOLIC
Antena ini dinamai dengan Wajan Bolic karena antena ini hampir sama dengan antena parabolic. Antena ini cukup sederhana karena bahan untuk parabolic disc menggunakan wajan atau alat dapur yang sering digunakan untuk memasak. Antena Wajan Bolic berfungsi untuk memperkuat sinyal nirkabel dari hotspot yang karena lokasinya terlalu jauh sulit diterima oleh USB Wireless Adapter jika hanya langsung terhubung dengan laptop atau PC.

- Kelebihan
1. Jaringan yang di hasilkan cukup stabil dan lebih cepat
2. Pemasangan dan instalasinya tidak memakan waktu lama
3. Biaya yang diperlukan sangat murah

- Kekurangan
1. Keberadaan angin sangat berpengaruh pada letak, jadi harus punya mounting yang kuat di suatu tower
2. Kekuatan daya yang di hasilkan tidak bisa di kendalikan secara teratur
3. Tidak mempunyai sensitifitas seperti parabola aslinya

. Komponen Dasar WLAN berikut contoh Perangkat
Komponen - Komponen WLAN :
Ada empat komponen utama dalam WLAN, yaitu :


1. Acces Point 
Merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Access Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan di salurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

2. Wireless WLAN Interface 

Merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Dekstop PC, peralatan yang dikembangkan secara masal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card, PCI maupun melalui port USB (Universal Serial Bus).

3. Mobile/Dekstop PC

Merupakan perangkat akses untuk pengguna. mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan dekstop PC harus ditambahkan wireless adapter melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atu USB (Universal Serial Bus).

4. Antena External (optional) 

Digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini dapat dirakit sendiri oleh user. Contoh : antena kaleng  


Comments

Popular Posts